Ketidaksetaraan gaji yang diberikan kepada laki-laki dan permpuan
Ketidaksetaraan gaji yang diberikan kepada laki-laki dan permpuan
Pernah mendengar kata diskriminasi gender? dimana laki-laki lebih didahulukan dibanding perempuan. Maka sama halnya dengan perbedaan gaji yang diterima oleh laki-laki dan permpuan. Bukan hanya dinegara-negara maju, tetapi negara yang sedang berkembangpun juga mengalami ketimpangan gaji untuk kaum perempuan ataupun laki-laki. Entah apa saja alasan dibalik ketimpangan gaji ini. Tetapi bukankah jika mereka baik laki-laki maupun wanita bekerja di perusahaan yang sama dengan tingkat pendidikan dan juga pekerjaan yang sama, ternyata masih memiliki ketidak setaraan gaji, dimana seperti dijelaskan sebelumnya, gaji laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Mungkin prosentase ketimpangan gaji di negara berkembang tidak setinggi seperti negara maju, tetapi faktanya tetap saja masih ada perbedaan bagi perempuan. Mengingat banyaknya perempuan yang turut berpartisipasi dengan terjun ke dunia pekerja, maka seharusnya pihak yang memiliki wewenang untuk mengatur gaji setiap orang di tiap negara harus memberi angin segar bagi para perempuan yang berupa aturan tentang pemberian gaji perempuan dan laki-laki.
Adanya alasan yang menyebutkan jika perempuan tidak sebanding dengan laki-laki dimana laki-laki lebih tahan dengan kesulitan dan tekanan mental, serta laki-laki memiliki jangka waktu untuk bekerja lebih lama jika dibandingkan dengan perempuan. Dimana perempuan akan mulai menikah dan kemudian akan mengambil banyak cuti setelahnya, seperti cuti hamil, cuti melahirkan dan lain sebagainya, ditambah lagi jika ketika perempuan sudah memiliki suami dan anak biasanya perempuan akan mulai berhenti bekerja dan fokus pada keluarga. Lalu kenapa harus dibedakan jika mereka baik laki-laki maupun perempuan memiliki kompetensi dan usaha yang sama kerasnya, hanya berdasarkan alasan-alasan diatas?
Bukankan jika perempuan mengambil cuti itu sudah ada aturannya? Tentu wajar jika perempuan mengambil cuti tersebut. Bahkan di suatu negara ada sebuah perusahaan yang akan memberi pertanyaan wawancara mengenai pada usia berapa seorang perempuan akan menikah, kenapa mereka harus memberi pertanyaan seperti itu? meskipun kita tahu jika perusahaan pasti tidak ingin rugi tetapi mengingat perempuan juga merupakan manusia yang memiliki hak untuk memilih.
Meskipun jika perusahaan memberikan pilihan maka tentunya pilihan itu tidak akan menguntungkan si perempuan. Bahkan jika mungkin pilihan itu akan membuat si permpuan mundur dari posisinya.
Sungguh menakutkan ya, mungkin ini alasannya banyak perempuan yang mencari lakik-laki yang mapan dan mampu memberikan perlindungan bagi seorang perempuan. Dan untuk laki-laki berlomba-lomba untuk mencapai puncak tertinggi di tempatnya bekerja untuk bisa mendapatkan perempuan yang sudah diidam-idamkan sejak lama. Karena biasanya lebih tinggi jabatan yang dipegang oleh seorang laki-laki biasanya perempuan akan banyak yang mendekat.
Ini bukan berati jika perempuan itu "matre" tapi lebih kepada realistis, dimana perempuan lebih memilih laki-laki sudah dianggap mapan secara ekonomi. Dan jika si perempuan sudah bekerja mereka akan mencari laki-laki yang lebih dari dirinya, atau minimal setara dengan dirinya.
Pada dasarnya lelaki memang tidak pernah mau utnuk mengaku kalah, jadi jika laki-laki memiliki gaji yang sama dengan gaji perempuan mereka akan merasa sedikit terluka, baik diakui atau tidak begitulah adanya.
Ini hanya sebuah opini dari orang awam yang gagal memahami peraturan kerja yang sudah dicipta sedemikian indahnya hanya untuk menguntungkan pemimpin dan sederet pimpinan saja. Sedangkan karyawan biasa tidak memiliki keuntungan yang begitu indah ternyata.
Komentar
Posting Komentar